Ketertelusuran bahan dalam rantai pasokan makanan telah menjadi yang terpenting pada masalah yang diangkat dalam program COVID-19 saat ini. Kegiatan pasar menjadi global dan kompleks sejak pandemi Covid-19 ini semakin meluas, problematika tersebut mengakibatkan tingginya kebutuhan akan ketersediaan bahan makanan khususnya bagi masyarakat terdampak. Rantai pasokan makanan terdiri dari banyak organisasi yang memiliki perbedaan minat dan sering enggan untuk berbagi ketertelusuran informasi satu sama lain. Maka teknologi blockchain telah dianjurkan untuk meningkatkan keterlacakan dengan memberikan kepercayaan penuh serta transparan. Tujuan dari artikel ini yaitu mengidentifikasi kondisi batas untuk berbagi informasi jaminan dalam meningkatkan keterlacakan secara desentralisasi. Sistem ini menyadari pemantauan rantai pasokan makanan secara real-time yang efektif termasuk kondisi fisik dan posisi geografis dengan dasar melindungi privasi dan keamanan kemudian memiliki keunggulan integritas yang baik, anti-perusakan, dan transparansi untuk program COVID-19 baik masyarakat maupun organisasi. Standarisasi proses penelusuran dan antarmuka memiliki platform bersama dan tata kelola independen yang ditemukan menjadi syarat batas utama sebelum blockchain dapat digunakan. Model dan metodologi yang digunakan ini menyiratkan bahwa sistem rantai pasokan harus terlebih dahulu dimodifikasi maka langkah-langkah organisasi perlu diambil untuk memenuhi kondisi batas, sebelum blockchain dapat digunakan dengan sukses.